Semenjak bebas dari jerat tersangka kasus Vina Cirebon, Pegi Setiawan kini dituding melupakan Dedi Mulyadi yang berperan dalam pembebasannya.
Eks Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengaku sulit bertemu dengan Pegi Setiawan.
Pegi Setiawan pun dituding seperti kacang lupa kulitnya, namun hal itupun dibantah oleh Pegi. ia mengklaim jika sedang sibuk karena banyak agenda wawancara di sejumlah media.
Pengakuan Pegi Setiawan ini pun membuat Nikita Mirzani merasa gemas, sebab sikap Pegi dianggap layaknya artis terkenal.
"Pegi lu bukan artis deh, please deh. Lu tuh cuman korban salah tangkap," serunya.
Diketahui setelah terbebas dari status tersangka kasus Vina Cirebon beberapa waktu lalu, Pegi memang menjadi sorotan masyrakat.
Pegi sering berseliweran di televisi dan diundang ke sejumlah podcast ternama.
"Saya belum ada waktu kak (menemui Dedi Mulyadi), di sini juga saya ada wawancara," kata Pegi Setiawan saat ditanya Nikita Mirzani di live Instagram.
Ternyata jawaban Pegi Setiawan membuat Nikita Mirzani merasa kesal.
Nikita Mirzani kemudian mencecar Pegi dengan mengatakan jika Dedi Mulyadi merupakan orang pertama yang membela dirinya.
Menurut Nikita Mirzani seharusnya Pegi bisa meluangkan waktu untuk sekedar bersilahturahmi dan berterimakasih kepada politikus Partai Gerindra tersebut.
Pada saat itu, alih-alih menanggapi omongan tersebut Pegi Setiawan buru-buru mematikan live-nya secara sepihak.
Nikita Mirzani kembali melontarkan kritikannya pada Pegi Setiawan.
Menurutnya, dengan attitude seperti itu Pegi tidak akan pernah bisa menjadi seorang artis atau semacamnya.
Ia bahkan mengklaim Pegi Setiawan pada akhirnya akan kembali menjadi seorang kuli bangunan.
"Taruhan sama gue gak bakal jadi apa-apa tuh, siapa yang tadi ini, si Pegi. Gak bakal jadi apa-apa tuh si Pegi. Jadi kang kuli bangunan lagi, percaya sama gue. Attitudenya gak bagus. orang tuh kulo nuwun dulu sama ngebantuin dia," ujar Nikita Mirzani.
Bahkan artis 38 tahun itu juga menyebut sikap yang ditunjukkan Pegi Setiawan sangat jelas merupakan sikap yang sombong.
Nikita menekankan jika tanpa Dedi Mulyadi, Pegi Setiawan tidak akan bisa melakukan apa-apa pada saat ditangkap dulu.
"Sombong! Bukan sombong, apa dia ngomong begitu? Masih banyak wartawan di rumah, tapi wara-wiri ke TV, Sombong!"
"Sombong. Gak ada otaknya itu. Gak boleh begitu,"
Terakhir Nikita mengingatkan Pegi Setiawan bahwa dirinya bukanlah seorang artis, melainkan hanya korban salah tangkap.
"Pegi lu bukan artis deh, please deh. Lu tuh cuman korban salah tangkap," serunya.
Sebelumnya eks Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi sulit menemui Pegi Setiawan semenjak dirinya dinyatakan bebas dari sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung.
Ternyata, pertemuan Dedi dengan Pegi tak kunjung terwujud lantaran adanya sebuah penghalang.
Hal itu dibongkar oleh Feryanto, pria yang dianggap sebagai asisten Dedi Mulyadi dalam mengawal kasus Vina Cirebon.
Fery bercerita sehari setelah Pegi bebas, Dedi Mulyadi sengaja datang ke Bandung dari Subang untuk menemuinya.
Dedi berencana ketemuan dengan Pegi di sebuah kafe dekat tempat si Pegi menginap yang merangkap sebagai posko dari tim kuasa hukumnya.
Dedi sengaja tak mampir ke posko tersebut karena saat itu dibanjiri oleh wartawan yang hendak meliput Pegi.
"Ditungguin Peginya, sampai bapak (Dedi) menyempatkan ke Lapas Kebon Waru (tempat para terpidana mendekam)," ujar Fery seperti dikutip dari channel Youtube-nya yang tayang pada Rabu (24/7/2024).
Setelah dari lapas, Dedi ternyata mendapatkan informasi bahwa Pegi dan keluarganya sudah balik ke Cirebon tanpa memberitahukannya.
Beberapa hari berselang, eks anggota DPR periode 2019-2023 tersebut sempat mengundang Pegi Setiawan dan keluarga untuk datang ke sebuah acara di rumahnya, di Lembur Pakuan, Subang.
Acara itu didatangi oleh pihak yang memiliki kaitan dengan Kasus Vina. Di antaranya Saka Tatal, Titin Prialianti dan Pegi Cianjur.
Namun, lagi-lagi, Pegi dan keluarga menolak untuk memenuhi undangan sang eks bupati tersebut.
"Beberapa hari kemudian bapak menyediakan mobil Hiace untuk Keluarga Pegi untuk datang ke Subang. Dari subang didatengin mobil ke sini (Cirebon) dan itu ditolak lagi tidak bisa katanya," cerita Fery.