![]() |
(KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA) |
Arya Khan, kreator konten dan juga suami penyanyi Pinkan Mambo kini banyak mendapat pujian dari netizen karena sikapnya yang blak-blakan pada Pinkan.
Sikapnya pada Pinkan itu yang kemudian membuat banyak orang menyebut mereka pasangan serasi dan mendoakan keharmonisan rumah tangga mereka.
Dijuluki sebagai 'haters' nomor satu Pinkan Mambo, Arya mengatakan bahwa hanya dia pria yang mampu menghadapi Pinkan Mambo.
"Ya karena pola pikirnya itu, susah untuk kita mengerti," kata Arya dikutip dari Pagi Pagi Ambyar transtv, Kamis (2/10/2025).
"Kita ngobrol sama orang kayak gini ini, jangan dibawa serius," lanjutnya.
Arya mengakui, saat menghadapi Pinkan, dia memilih untuk tak terlalu membawa perasaan dan justru menjadikannya sebagai hiburan.
"Jadi ibarat kata, gue ngomong kayak sama tembok aja, jadi enggak beban, enggak ke aku," tutur Arya.
"Aku lama-lama bisa kurus kering loh," sambungnya.
Sebagai suami, Arya hanya berusaha menjadi teman yang bisa mendengarkan keluh kesah Pinkan, tanpa memasukkan semua ucapan ke dalam hati.
"Dia itu seneng bicara, cerita, aku temenin," kata Arya.
"Kalau enggak cerita sama suami, ke siapa lagi? Support aku, ngingetin pelan-pelan," imbuhnya.
Namun untuk sampai ke tahap itu bukan hal mudah bagi Arya. Dia bahkan pernah meninggalkan Pinkan karena merasa tak kuat.
Sampai akhirnya Arya perlahan mempelajari alasan di balik sikap Pinkan dengan bertanya pada anak-anak Pinkan Mambo.
"Aku sempat tanya ke Michelle sama Rezel, 'sebenarnya mami kamu dulunya kayak gini enggak?'" ujar Arya.
"Kata dia 'dulu mami enggak kayak gini, enggak sengklek. Semenjak jatuh susah, jadi agak beda.' Mungkin ada sarafnya yang konslet," seloroh Arya kemudian.
Perbedaan sikap Pinkan itu disebut mulai terjadi saat Pinkan berjualan pisang dan baju karena jatuh miskin.
"Semenjak dia jatuh susah, katanya banyak rintangan, cobaan, sampai jualan baju, pisang goreng enggak laku, cari duit Rp 10.000 susah," kata Arya.
Padahal menurut cerita anak-anak Pinkan pada Arya, sikap Pinkan dulu jauh berbeda dengan sekarang.
"Dulu enggak (seperti sekarang), dulu pendiem, biasa ngobrol selayaknya orangtua biasa," jelas Arya. https://www.kompas.com