Seorang model bernama Helwa Bachmid akhirnya buka suara mengenai alasan dirinya mau dinikahi Habib Bahar bin Smith.
Awalnya, Helwa mengaku menolak lamaran tersebut, namun ada satu alasan yang membuat hatinya luluh hingga akhirnya menerima.
Pengakuan Helwa ini kemudian menjadi viral di media sosial karena banyak hal yang selama ini tak diketahui publik mengenai pernikahannya dengan Habib Bahar.
Helwa menyebut bahwa selama setahun pernikahan mereka, dirinya merasa tertekan dan kondisi mentalnya justru memburuk. Mahligai rumah tangga yang ia bayangkan sebagai sumber kebahagiaan ternyata jauh dari harapan.
Kesempatan memberikan jiwa raganya kepada Habib Bahar berujung pada penyesalan mendalam. Melalui akun Instagram pribadinya, Helwa Bachmid membeberkan detail soal pernikahan siri mereka.
Yang membuatnya semakin sedih, selama setahun menikah, Helwa menyebut bahwa Habib Bahar berusaha menyembunyikan pernikahan mereka, sehingga ia merasa kesepian dan terasing meski secara resmi sudah menjadi istri.
"Happy Anniversary sayang, nggak nyangka ya kamu menutupi pernikahan kita udah satu tahun dan selama satu tahun ini hidup aku penuh kamu buat menderita," tulis Helwa Bachmid di laman Instagram, Sabtu (15/11/2025)
Helwa sudah memberikan izin kepada Warta Kota untuk mengutip curahannya itu
Saat didekati hingga dilamar Habib Bahar, Helwa Bachmid membayangkan dirinya akan dibimbing kepada jalan agama.
Apalagi, saat itu Habib Bahar merupakan sosok pendakwah kondang.
Namun, nyatanya, apa yang terjadi jauh dari harapannya.
Helwa Bachmid menerima kenyataan yang sungguh pahit.
"Segala kekecewaan full kamu kasih ke aku. Selama kita menikah aku tidak merasakan dibimbing secara agama," ungkapnya
Hari-hari berlalu, menjadikannya semakin bingung.
Ia sering bertanya kepada diri sendiri, apa arti semua ini.
Sosok suami yang harusnya senantiasanya bersamanya, justru jarang sekali terlihat.
Sebagai istri, Helwa Bachmid merasa begitu tercampakkan.
"Bahkan selama satu tahun juga hidupku bagaikan istri simpananmu yang kamu butuhkan di saat kamu hanya ingin hs (hubungan seksual) sama aku, tapi kamu tidak pernah datang untuk melihat keadaanku gimana, bahkan sekedar nanya keadaanku aja kamu nggak pernah," keluh Helwa Bachmid
Beberapa waktu usai menikah, Helwa hamil.
Kabar itu harusnya menjadi suka-cita bagi pengantin baru seperti dirinya.
Tapi jauh panggang dari api.
Dalam kondisi kesehatan yang tidak stabil, Helwa menyebut bahwa Habib Bahar juga acuh kepadanya.
"Sakit aku menahan ini. Bukan hanya dikecewakan tentang janji pernikahan tapi juga aku memikirkan keadaan anakku yang tidak punya sosok bapak bertanggung jawab untuknya," imbuhnya
Helwa mengaku sudah tidak tahan menahan semua beban hidupnya.
Tak adil rasanya dia menyimpan kedukaan ini sendirian, sementara sang suami entah memikirkannya atau tidak.
Bahkan, untuk sekadar berkomunikasi dengan Habib Bahar saja, Helwa mengaku susah
"Aku berani memposting ini bukan karna ingin menjelek-jelekanmu. Tapi kejelekan mu sudah tidak bisa ku toleren lagi karna sesakit dan sesulit itu untuk aku berkomunikasi denganmu. by istri cadangan yang kau telantarkan," kata dia
Rayuan Maut Habib Bahar
Di unggahan lain, Helwa berkisah ketika dirinya bertemu dengan Habib Bahar.
Perkenalan pertama mereka begitu cair, hangat.
Helwa sendiri sudah tahu siapa sosok Habib Bahar.
Dalam percakapan di perjumpaan pertama, Helwa menyebut bahwa Habib Bahar berniat mencarikannya jodoh.
Hubungan berlanjut dengan saling berbalas chat whatApps.
Dari tangkapan layar yang diunggah Helwa, Habib Bahar mulai memberikan rayuan kepada si cantik itu.
Dia melampirkan sebuah dokumen yang diakuinya surat permohonan cerai.
"Dia mengaku bahwa dia sudah cerai sama istrinya. Dan dia pun mengirim surat permohonan cerai ke aku," demikian Helwa Bachmid menjelaskan
Sebagai wanita dewasa, Helwa paham dengan perlakuan Habib Bahar kepadanya.
Namun, saat itu dia tidak begitu memperdulikannya.
Di waktu kemudian, ia menerima paket bunga dari Habib Bahar.
"Pada waktu itu dia mengirimiku bunga dengan kata-kata yang indah. Tetapi kata-kata itu tidak sesuai dengan kenyataan," sebut Helwa
Layaknya pria yang sedang mendekati wanita, Habib Bahar membubuhkan pesan asmara dalam paket bunga itu. Bunyinya begini, 'Kupersembahkan mawar putih yang kau suka ini. Dari aku yang tidak jujur mencintaimu'.
Wanita mana yang tidak bungah mendapatkan sekuntum bunga dan kalimat-kalimat romansa.
Habib Bahar yang sudah menyimpan hasrat cintanya, makin percaya diri ketika mendapati hati Helwa seolah 'pasrah' saat ia serang dengan perlakukan-perlakuan romantisnya.
Akhirnya, Habib Bahar pun resmi melamar Helwa.
Laiknya kisah romansa dalam sebuah film, Habib Bahar berlutut di depan Helwa, lantas mengecup tangan mungil sang model dengan mesra.
Helwa menyebut, sebenarnya dia menolak lamaran itu.
Tapi, bukan Habib Bahar namanya kalau tak bisa menaklukkan apa yang dia kehendaki.
Habib Bahar terus meyakinkan Helwa, memintanya bersedia dinikahi.
Hingga akhirnya, lamaran itu pun diterima
"Sebenarnya aku menolak lamarannya. Entah kenapa aku terhipnotis dengan kata-kata yang meyakinkanku untuk menerima lamarannya," kisah Helwa
Pertengahan November 2024, akhirnya berlangsunglah acara pernikahan
Pernikahan dilakukan secara sederhana, disaksikan dua pihak keluarga
Tidak ada pesta besar.
Saat itu, Habib Bahar hanya memberikan mas kawin berupa cincin 2 gram
"Nikah hanya sehelai lembar kertas saja. Tidak ada buku nikah," kata Helwa
Entah apa maksud Habib Bahar, saat pernikahan dilakukan, handphone keluarga Helwa 'disita' oleh anak buahnya
Saat itu Helwa berusaha menormalkan situasi.
Ia tak ingin hari bersejarah itu tercoreng oleh pikiran dan pertanyaan-pertanyaan yang justru membuatnya semakin bingung.
Helwa berpikir, momentum itu akan menjadi sejarah penting baginya, menjadi awal perjalanan baginya untuk mengarungi rumah tangga bahagia bersama orang yang telah dipilihnya.
"Kupikir aku akan menjadi keluarga samawa dan hidup bahagia. Begitu adik-adikku. Dan dia menjanjikan mamahku umroh dan menjami adik-adikku. Tapi semuanya nihil," keluh Helwa. https://style.tribunnews.com/seleb/365498/helwa-bachmid-curhat-menolak-habib-bahar-tapi-terhipnotis-kata-manisnya?page=all